Gelombang Panas Ancam Dataran Amerika dan Eropa

SINMETA.ID, Phoenix – Puluhan juta warga Amerika Serikat (AS) berjuang menghadapi suhu tinggi yang berbahaya, Sabtu (15/7). Di Eropa dan Jepang, suhu panas juga mencapai rekor, menunjukkan ancaman nyata pemanasan global.

Gelombang panas parah yang melanda negara bagian California hingga Texas diperkirakan akan mencapai puncak. Dinas Cuaca Nasional AS memperingatkan “akhir pekan yang sangat panas dan berbahaya.”

Suhu tertinggi di siang hari diperkirakan meningkat antara 10 hingga 20 derajat Fahrenheit di atas suhu normal di barat.

 

Phoenix, ibu kota negara bagian Arizona, mencatat suhu mencapai 43 derajat Celsius selama 16 hari berturut-turut. Suhu bahkan mencapai 43,88 derajat Celsius pada Sabtu (15/7) dan kemungkinan bisa merangkak naik hingga 46 derajat Celsius.

Death Valley di negara bagian California, salah satu tempat terpanas di Bumi, juga diperkirakan akan mencatat rekor baru suhu panas pada Minggu (16/7). Suhu di kota itu diperkirakan bisa mencapai 54 derajat Celsius.

Pada tengah hari Sabtu, suhu di wilayah itu sudah mencapai 48 derajat Celsius dan bahkan suhu terendah sepanjang malam masih melampaui 38 derajat Celsius.

Pihak berwenang sudah mengeluarkan peringatan dan mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di luar rumah pada siang hari dan waspada dengan dehidrasi.

Di Eropa, Italia menghadapi prakiraan cuaca panas yang menyentuh suhu tertinggi dalam sejarah pada akhir pekan. Kementerian Kesehatan Italia mengeluarkan peringatan bahaya untuk 16 kota, termasuk Roma, Bologna, dan Florence.

Pusat cuaca memperingatkan warga Italia untuk bersiap menghadapi “gelombang panas musim panas paling intens dan juga salah satu cuaca panas paling intens sepanjang sejarah.”

Suhu di Roma bisa mencapai 40 derajat Celsius pada Senin (17/7) dan bahkan hingga 43 derajat Celsius pada Selasa (18/7), memecahkan suhu rekor 40,5 derajat Celsius pada Agustus 2007.

 

Di Akropolis Athena, salah satu tujuan wisata utama di Yunani, akan ditutup pada Minggu (16/7) pada jam-jam terpanas di siang hari, untuk hari ketiga berturut-turut.

Di Prancis, suhu tinggi dan kekeringan mengancam industri pertanian. Para ahli iklim pada Sabtu (15/7) mengecam Menteri Pertanian Prancis March Fesneau karena meremehkan kondisi cuaca panas dengan menyebut “cukup normal untuk musim panas.”

Cuaca di Spanyol juga tak lebih baik. Badan meteorologi negara itu pada Sabtu (15/7), memperingatkan gelombang panas baru akan melanda mulai Senin hingga Rabu dengan suhu mencapai di atas 40 derajat Celsius di Pulau Canary dan wilayah selatan Andalusia.

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Mengintip Icon of The Sea, Kapal Pesiar Ukuran 5 Kali Titanic
Next post Dua Tersangka Pelaku Mutilasi di Sleman Ditangkap