SINMETA.ID, Jakarta – Organisasi Penyiar Radio Seluruh Indonesia (Persiari) akan menjadi sebuah mitra strategis dalam menyebarluaskan kerja dan program pemerintah kepada masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jendral TNI (Purn) Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan saat menggelar audiensi dengan Persiari pada hari Rabu, (06/04/2023).
“Persiari memang perlu memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah, karena Persiari harus menjadi jembatan antara anggota dan pemerintah, antara anggota dan masyarakat serta lembaga-lembaga lain,” kata Moeldoko saat menemui perwakilan (Persiari) di Jakarta, Rabu, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis KSP.
Menurut Moeldoko, pemerintah tidak bisa dengan sendirinya melakukan program ini tanpa adanya bantuan dari media. Oleh karena itu kerjasama antara Persiari dengan KSP sangat efektif dalam mendukung program program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah.
“Pemerintah perlu mitra di berbagai bidang sehingga pengelolaan isu strategis bisa dilakukan bersama-sama,” kata dia.
Sementara itu, Persiari menyampaikan 10 aspirasi kepada pemerintah melalui KSP, di mana salah satu aspirasi tersebut terkait dengan pemberian bantuan radio gratis bagi masyarakat khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
Moeldoko juga menyatakan siap memperjuangkan keberlanjutan dan standar kesejahteraan untuk profesi penyiar radio melalui revisi Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 tahun 2002 yang dinilai sudah tertinggal.
Dia menyebutkan bahwa standar kesejahteraan yang diperjuangkan tidak hanya terbatas bagi penyiar radio publik dan swasta, namun juga bagi para penyiar radio komunitas di daerah.
Dalam kesempatan itu, Anggota Dewan Pembina Persiari Agung Suprio mengusulkan agar pemerintah menjadikan tanggal 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional.
Hal itu, menurut Agung, karena tanggal 1 April 1933 merupakan hari dimana Mangkunegara VII memprakarsai berdirinya radio berbahasa Indonesia pertama di kota Solo, Jawa Tengah, yang memancarkan informasi perjuangan dan program kebudayaan hingga ke Belanda.
Oleh karena itu, Persiari menyampaikan keinginan kepada Presiden Jokowi melalui KSP, agar Mangkunegara VII dijadikan sebagai Bapak Penyiaran Nasional.
Hal tersebut direspon oleh Moeldoko yang mengatakan akan mempelajari persoalan ini lebih dalam di internal KSP.
(FW)