Kena Sangsi FIFA, Erick: Saya Berusaha Keras Supaya Sepak Bola Indonesia Segera Bertransformasi

Sebagai Ketua PSSI, Erick Thohir yakinkan publik untuk bisa kembali kuatkan dunia sepakbola Indonesia setelah kemungkinan besar menerima sangsi dari FIFA.

SINMETA.ID, Jakarta – Indonesia dikenakan Sangsi oleh FIFA pasca penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang piala dunia U-20. Sangsi ini menjadi tamparan keras bagi tanah air karena bukan tidak mungkin kedepannya Indonesia akan sulit menjadi tuan rumah lagi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang baru saja pulang dari Doha, Qatar untuk menemui secara langsung Presiden FIFA, Gianni Infantino.

“Karena aksi penolakan ini kita jadi kena Sangsi. Sangsi juga berpengaruh besar dengan perkembangan sepakbola Indonesia,” ujar Erick.

Ia juga mengatakan tidak ingin sangsi 2015 kembali terjadi. Karena sangsi tersebut sangat menghambat sepak bola.

 

Para atlit Timnas U20 menangis usai mendengar kabar bahwa FIFA membatalkan keikutsertaan Indonesia dalam Piala Dunia U-20 serta batal menjadi tuan rumah penyelenggaraan.

“Jangan sampai tahun 2015 terulang lagi. Intinya adalah saya ingin melakukan yang terbaik untuk sepak bola. Saya ingin melakukan transformasi secepatnya.

Erick berharap ia dapat segera diundang kembali ke FIFA agar ia dapat secara langsung menyampaikan keresahan presiden Jokowi yang mana keresahan tersebut juga menjadi titik utama kekhawatiran FIFA terhadap nasib sepak bola Indonesia.

“Saya mau bernegosiasi lagi ke FIFA supaya tidak kena sangsi, saya menunggu undangan ke sana,” ujar Erick.

Erick juga menjabarkan untuk mendiskusikan tentang sangsi juga membutuhkan prosedur yang cukup ketat, mengingat Indonesia juga dikenakan Sangsi terkait tragedi Kanjuruhan bulan oktober 2022 silam.

“Prosedurnya ketat, FIFA harus rapat conceal terlebih dahulu, kemudian akan memutuskan kapan akan kembali bertemu saya sebagai perwakilan Indonesia,” tutup Erick.

(KH/AR)

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *