Sinmeta-, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sylviana Murni menegaskan, pihaknya mendukung penuh langkah CIMB Niaga untuk memperkuat keselarasan antara Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dengan tujuan iklim maupun tujuan pembangunan negara.
Demikian disampaikannya usai menghadiri undangan CIMB Niaga pada agenda konferensi The Cooler Earth Sustainability Summit 2022 dengan tema fasilitating a just taransitions in Indonesia.
“Saya sebagai ketua BKSP DPD RI tentu sangat mendukung berbagai program dari CIMB Niaga ini terutama terkait dengan upayanya memperkuat keselarasan antara SDGs dengan keberlanjutan iklim”, ujar Sylviana Murni (23/9).
Selain itu, Senator daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta ini juga akan membawa misi CIMB Niaga ini ke berbagai komunitas dan Parlemen di dalam maupun luar negeri. Sebagaimana tugas dan fungsi BKSP, maka saya punya kewajiban untuk menjalin kerjasama dengan berbagi pihak baik swasta maupun pemerintah di dalam dan luar negeri, katanya.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan menyampaikan bahwa Sejak 2019, pihaknya telah menyelenggarakan The Cooler Earth Sustainability Summit sebagai sebuah misi berkelanjutan untuk memobilisasi komitmen dan tindakan kolektif guna membentuk masyarakat yang bertanggung jawab dan planet yang lebih layak huni (Cooler Earth).
“Untuk mendukung keberlanjutan, CIMB Group bersama dengan CIMB Niaga telah memiliki berbagai komitmen seperti target Net Zero Gas Rumah Kaca cakupan 1 dan 2 pada tahun 2030, Penghentian pembiayaan batu bara pada tahun 2040 dan target Net Zero Gas Rumah Kaca cakupan 1, 2 dan 3 pada tahun 2050”, kata Lani Darmawan.
Komitmen tersebut, lanjut Lani Darmawan, di terjemahkan oleh CIMB Niaga ke dalam beberapa aksi dan inisitif untuk meyakinkan pencapaiannya. Antara lain, Bank telah memiliki berbagai kebijakan untuk meminimalkan dampak negatif dari pembiayaan yang pihaknya lakukan terhadap lingkungan dan sosial.
“Misalnya, kebijakan Keuangan Berkelanjutan yang mensyaratkan dilakukannya Sustainability Due Diligence untuk memitigasi risiko kebelanjutan dari pembiayaan”, tutur Lani Darmawan.
Lebih lanjut Lani Darmawan mengungkapkan, pihaknya juga telah menyusun Sector Guide untuk beberapa sektor ekonomi yang memiliki risiko keberlanjutan tinggi seperti batu bara; perkebunan kelapa sawit; gas dan minyak bumi; kehutanan; dan sebagainya.
“Sector Guide ini memungkinkan CIMB Niaga untuk mendorong nasabah meningkatkan kinerja keberlanjutan mereka, karena nasabah akan diajak untuk memenuhi standar kebelanjutan tertentu sekaligus bertransisi ke ekonomi rendah karbon”, tutup Lani Darmawan. (tjeok; foto humascimb)