Sinmeta-, Sejarah menjadi salah satu tema wisata yang diminati wisatawan terutama di masa pariwisata era baru pascapandemi Covid-19. Jadi seperti wisata berbasis heritage, wisata berbasis pusaka, atau wisata berbasis sejarah ini menjadi salah satu tema pariwisata yang banyak diminati, karena selain daya tariknya yang kuat juga sesuai dengan tren pariwisata era baru, ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat di kegiatan “Temu Pusaka Indonesia 2022” di Lapangan Siak Bermadah, Siak, Riau (20/8).
Tren pariwisata era baru yang berkembang setelah terjadinya pandemi Covid-19 adalah pariwisata yang personalize, customize, localize, and smaller in size. Pariwisata berbasis sejarah, termasuk pusaka, sesuai dengan karakter tersebut. Dalam arti tidak dilakukan dalam kelompok yang besar (mass tourism) namun memberikan pengalaman berwisata yang kuat. Sejalan dengan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
“Wisata sejarah juga membawa manfaat terutama jika dikemas dengan dilengkapi kearifan lokal. Destinasinya di-branding dengan cermat dan pengembangannya dikemas dengan penuh kemaslahatan bagi masyarakat”, kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Karenanya Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi penyelenggaraan “Temu Pusaka Indonesia 2022” yang dapat meningkatkan potensi wisata sejarah, terutama wisata berbasis pusaka. Temu Pusaka Indonesia sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) yang tahun ini mengusung tema “Peluang dan Tantangan Penerapan Ekonomi Pusaka di Kota Pusaka”.
“Kami yakin andalan Indonesia adalah wisata berbasis sejarah, wisata berbasis budaya, dan kami melihat peluang kerja sama dengan BPPI di masa-masa yang akan datang,” kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Ditambahkan oleh Sandiaga Salahuddin Uno, bagaimana masukan dari BPPI bisa mengembangkan pariwisata kita. Target kita tahun ini adalah penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru berkualitas yang diciptakan oleh sektor parekraf dan meningkat menjadi 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024.
Turut hadir Ketua Dewan Pembina BPPI, Hashim Djojohadikusumo; Staf Khusus Bidang Pengaman Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Fahlevi, serta Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua. (lela; foto humaskemenparekraf)