Sinmeta-, STIE Bima kembali kedatangan tamu istimewa yakni para pengusaha muda hebat yang tergabung pada Barisan Muda Wirausaha Indonesia (BMWI) Kota Bima (30/8). Hadir pula dalam pertemuan tersebut anggota DPRD Kota Bima, M Ryan Kusuma Permadi dan Yogi Prima Ramadan, selaku Dewan Pembina BMWI Kota Bima. Ketua STIE Bima Firdaus dan Ketua BMWI Kota Bima Syahrial Nuryadin membicarakan strategi dalam pengembangan UMKM di Kota Bima.
Syahrial Nuryadin menjelaskan bahwa BMWI Kota Bima dinahkodai para pemuda hebat dengan berbagai profesi yang mumpuni. Teman-teman yang tergabung dalam BMWI ini adalah anak muda hebat. Ada dari kalangan pengusaha murni, akademisi, praktisi dan lainnya, ujarnya memperkenalkan organisasi yang dipimpinnya.
Diharapkan ke depannya BMWI dapat memberikan sumbangsih dalam meningkatkan kualitas UMKM di Kota Bima. Dengan sejumlah programnya baik dilakukan secara mandiri maupun kolaborasi dengan sejumlah pihak, di antaranya adalah STIE Bima.
“Seperti dalam waktu dekat ini, kami mendapatkan 2.000 slot pengurusan izin secara gratis bagi UMKM Kota Bima yang diberikan oleh Pengurus Pusat BMWI. Artinya jika dibagi, akan ada 50 lebih UMKM per kelurahan”, sebut Syahrial Nuryadin.
Sebagai bentuk keseriusan pihaknya dalam memaksimalkan peran BMWI dalam meningkatkan UMKM. Pada acara pelantikan nanti akan mengupayakan untuk menghadirkan Menteri Koperasi dan UMKM RI dan juga kepala Staf Kepresidenan RI. “Kami sudah lakukan komunikasi secara intens. Sementara waktu sudah ada sinyal bagus dari pusat”, ungkap Syahrial Nuryadin.
Pada kesempatan yang sama, Ketua STIE Bima Firdaus mengapresiasi semangat para anak muda tersebut. Sebagai bentuk apresiasi, Firdaus memberikan beberapa buku terkait manajemen. “Buku ini sebagai bacaan ringan saja. Barangkali bisa menambah pengetahuan bagi teman-teman di BMWI dalam menambah wawasan dalan mengelola organisasi, semata-mata sebagai ikhtiar kita meningkatkan kualitas UMKM di Kota Bima ini”, pesan Dewan Pembina BMWI Kota Bima ini.
UMKM akan dapat berjalan maksimal jika semuanya unsur berkolaborasi. Sebut saja beberapa di antaranya adalah pemerintah daerah, pihak atau organisasi swasta dan juga kampus sebagai pusat kajian akademisi. Dan yang perlu kita lakukan adalah membangun ekosistem UMKM yang baik. Sebab, tanpa ekosistem yang baik, maka tidak akan berjalan maksimal.
Di kesempatan tersebut, Firdaus juga memberikan wejangan untuk mengembangkan Ekosistem Bisnis di Kota Bima. Sekaligus memberi bocoran sekaligus kiat-kiat dan bagaimana strategi yang dijalankan Inkubator Bisnis (INBIS) STIE Bima.
“Secara teori, banyak strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan dunia bisnis. Misalnya dalan inkubator Bisnis, kita dapat mengadopsi teori Baumassep yang dikenal denga strategi 7S yaitu Space, Shared, Service, Support, Skill development, Seed capital, dan Sinergi”, papar mantan ketua HIPMI Kota Bima ini. Sekaligus di pertemuan tersebut juga memanfaatkan para anggota BMWI Kota Bima untuk bertukar pikiran pengalaman dalam dunia usaha.
Tidak hanya itu, Ketua STIE Bima juga mengajak pengurus BMWI untuk melihat Inkubator Bisnis STIE Bima yang menjadi rumah bagi kelompok usaha mahasiswa, alumni dan mitra STIE Bima. (hb/gung; foto humasbmwi)