ASEAN-Australia Ministerial Meeting Terus Dorong Kerja Sama Konkret Di Indo-Pasifik

Sinmeta-, Australia adalah mitra dialog pertama dan juga Mitra Strategis Komprehensif bagi ASEAN. Hal ini terjadi bukan karena kedekatan geografis antara negara ASEAN dan Australia, namun merupakan bentuk kepercayaan bahwa Australia dapat menjadi mitra yang terpercaya dalam menghadapi berbagai tantangan bersama, demikian disampaikan Menlu RI dalam pertemuan ASEAN-Australia Ministerial Meeting, Phnom Penh (4/8).

Kerja sama yang kuat dan konkret yang didasarkan pada kepercayaan juga diharapkan di lakukan di Indo-Pasifik. Indonesia sampaikan bahwa sebagai salah satu wujud upaya untuk mengonkretkan kerja sama, maka Indonesia akan menyelenggarakan Indo-Pacific Infrastructure Forum, pada saat Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN tahun 2023.

Lebih lanjut Menlu Retno menyampaikan bahwa terdapat tiga hal yang penting untuk dilakukan agar kemitraan di Indo-Pasifik dapat menciptakan perdamaian dan kemakmuran, yaitu Pertama; pentingnya mengubah defisit kepercayaan menjadi kepercayaan strategis (strategic trust).

Kedua; terus mempromosikan penghormatan terhadap hukum internasional. Dalam kaitan ini, nilai dan norma dalam Treaty of Amity and Cooperation (TAC) serta Bali Principles, penting untuk terus dihormati; dan

Ketiga; kerja sama inklusif. Indonesia percaya bahwa inklusivitas akan merupakan dasar bagi munculnya kepercayaan. Kelompok-kelompok minilateral diharapkan dapat menjadi pijakan guna mendukung ASEAN-led mechanisms.

Dan Menlu Retno juga harapkan bahwa Australia dapat menjadi jembatan dan mitra bagi pengembangan kerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan. Dalam pertemuan kali ini, ASEAN dan Australia menyepakati Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif.

Australia memberi komitmen sebesar AUD 154 juta untuk pembiayaan berbagai kegiatan di bawah Rencana Aksi tersebut, termasuk transisi ke teknologi rendah emisi, transformasi digital serta penguatan Pusat ASEAN untuk Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Baru (ACPHEED). (btp; foto humaskemenlu)

Bagikan berita ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Presiden : Siapkan Peta Jalan Produksi dan Hilirisasi Sorgum Hingga 2024
Next post Moeldoko : 19 Juta Orang Alami Kurang Gizi, 394 Juta Masyarakat Kesulitan Sektor Pangan