Sinmeta-, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah inisiasi yang dilakukan lima Agen Pemegang Merek (APM) otomotif Indonesia, Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota untuk memulai Joint Project for Electric Vehicle (EV) Ecosystem: EV Smart Mobility (27/7) di Sofitel Hotel Nusa Dua Bali.
Bertujuan untuk mempopulerkan kendaraan listrik serta pengurangan emisi karbon, dan juga membantu upaya revitalisasi sektor industri pariwisata di Indonesia sekaligus mendukung sektor logistik untuk selanjutnya berkolaborasi dengan bisnis lokal khususnya di wilayah Bali.
“Proyek ini sangat bagus. Saya sangat mengapresiasi ini menunjukkan bahwa setiap pihak konsisten dengan visi misi Presiden yaitu pembangunan berkelanjutan dan membuat suatu energi bersih dan hemat energi. Saya sampaikan apresiasi terhadap Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota yang telah bersinergi dalam penyelenggaraan acara ini”, kata Budi Karya Sumadi.
Dalam hal penanganan perubahan iklim dan penurunan emisi pada sektor transportasi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan serta peraturan-peraturan turunan lainya dari Kementerian/ Lembaga terkait.
Dijelaskan Menhub upaya membangun EV Ecosystem tidak bisa dilakukan terpisah-pisah, namun harus dilakukan secara terintegrasi antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintah maupun swasta. Sinergi lintas antara pemerintah ataupun perusahaan swasta ini akan makin mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia.
“Pengembangan suatu ekosistem kendaraan listrik harus dilakukan secara sinergi dan bekerjasama antar lintas sektor, baik dari sisi pemerintahan maupun swasta. Ditandai dengan kegiatan sinergi kali ini ada PLN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, dan industri. Kerja sama pemerintah dan swasta ini harus selalu intens dilakukan. Apalagi berkaitan dengan suatu inisiatif baru yang berkaitan dengan visi berkelanjutan”, jelas Budi Karya Sumadi.
Inisiatif membangun Electric Vehicle Ecosystem sejalan dengan agenda prioritas pemerintah Indonesia dalam G20 Summit terkait transisi energy berkelanjutan. Menhub menyebut dalam penyelenggaraan G20 Summit yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2022, Kementerian Perhubungan bersama institusi lainnya akan menyediakan 30 bus listrik. Pada kesempatan itu Menhub juga mengajak APM di Indonesia turut berpartisipasi pada event G20 Summit.
“G20 Summit adalah momentum, tapi setelah ini kita harus melakukan lompatan yang lebih jauh lagi. Sebagai bukti bus listrik yang berjumlah 30 untuk G20 langsung kita gunakan sebagai bus kota di Bandung dan Surabaya, setelah itu baru Bali, jadi kita konsisten. Penggunaan EV di Indonesia akan tumbuh, regulasi fiskal akan kita terapkan secara intensif,” ungkap Budi Karya Sumadi.
Menteri Perhubungan berharap ke depan dengan adanya kolaborasi melalui pengembangan model ekosistem mobilitas elektrifikasi dapat mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi, menuju 2030 dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Sementara itu Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kegiatan ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang mendorong pemanfaatan energi listrik yang lebih ramah lingkungan. “Saya gembira dengan inisiasi ini karena ini benar-benar melaksanakan visi pembangunan Bali menuju era Bali baru khususnya dalam bidang energi yaitu menggunakan energi bersih. Mengenai energi bersih ini saya telah mengeluarkan kebijakan dengan peraturan Gubernur. Semua ini merupakan suatu terobosan dari industri dan terima kasih acara ini diadakan di Provinsi Bali dan saya juga akan terus mendorong upaya ini,” paparnya.
Dalam kesempatan ini Menhub bersama Gubernur Bali dan rombongan juga menjajal langsung mengendarai kendaraan listrik. Turut hadir Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dan sejumlah petinggi BUMN dan perusahaan. (gung/tjoek; foto humaskemenhub)