Sinmeta-, Pada lembaran tenun, bukan sekadar hamparan benang bercorak. Sehelai tenun adalah cara seorang ibu bertuah yang divisualkan pada narasi kehidupan, alam raya, flora fauna yang diceritakan lewat tangan-tangan trampil. Mereka menghitung helai-helai demi helai benang agar menemukan sebuah pola yang sarat do’a.
Seperti pada motif mamuli yang berarti rahim perempuan, tempat mula kehidupan manusia. Orang sumba menaruh hormat setinggi tingginya pada perempuan dengan menjadikan motif pada kain dan benda-benda aksesoris.
Sebagai perempuan, mari saling bergembira bersama kain-kain nusantara. Dengan memeluk tenun, kita jadi memahami betapa cerdasnya perempuan Indonesia. Bersama tenun, kita jadi mengerti betapa luas dan indahnya tanah air beta. Sapawastra bersama perempuan bahagia. (nury sybli, pegiat wastra nusantara)